Bangku Depan

Terdepan dalam pendidikan
Menu
  • Beasiswa
  • Berita
  • Biologi
  • Event
  • Ilmu Sosial
  • Liputan
  • Opini
  • Penelitian Ilmiah
  • PKN
  • Sastra
  • Seni
  • Serba Serbi
  • Uncategorized
Home
Serba Serbi
Kumpulan Contoh Resensi Buku Terbaru 2017
Serba Serbi

Kumpulan Contoh Resensi Buku Terbaru 2017

July 13, 2015

contoh resensi buku

Resensi berasal dari bahasa Belanda resentie dan bahasa Latin recensio, recensere atau juga revidere yang artinya mengulas kembali.Resensi adalah suatu penilaian terhadap sebuah karya.

contoh resensi buku

Karya yang dinilai dapat berupa buku dan karya seni film dandrama. Menulis resensi terdiri dari kelebihan, kekurangan dan informasi yang diperoleh dari buku dan disampaikan kepada masyarakat.

contoh resensi buku

Manfaat Resensi Buku

1. Bahan pertimbangan

Memberikan gambaran kepada para pembaca tentang suatu karya dan mempengaruhi mereka atas karya tersebut.

2. Nilai ekonomis

Mendapatkan uang atau imbalan serta buku-buku yang diresensikan secara gratis dari penerbit buku apabila resensinya dimuat dikoran atau majalah.

3. Sarana promosi buku

Buku yang diresensikan adalah buku baru yang belum pernah diresensi. Dengan demikian, resensi merupakan media untuk mempromosikan buku baru tersebut.

4. Pengembangan Kreativitas

Semakin sering menulis, maka semakin terasah kebiasaan menulis untuk setiap individu. Hal ini dilakukan untuk mengembangkan kreativitas menulis.

Berikut ini beberapa contoh resensi buku dari berbagai sumber yang nantinya dapat anda jadikan rujukan dalam menulis resensi buku.

koala kumal

Resensi Buku Koala Kumal

Judul                  :  Koala Kumal
Penulis               :  Raditya Dika
Tanggal Terbit    :  17 Januari 2015
Penerbit             :  GagasMedia
Tebal Halaman  :  250 hlm

Proses berubah menuju kedewasaan adalah hal yang lumrah bagi penulis. Perubahan itu bakal terasa kepada pembaca setia yang memang dari awal mengikuti karya sang penulis. Reaksinya pasti bermacam-macam, ada yang makin nge-fans pada sang penulis, tapi kebanyakan yang terjadi adalah kecewa berat dan malah mencaci maki pada penulis. Biasanya ini terjadi kepada penulis yang karya perdananya langsung meledak. Persis seperti yang terjadi di ranah musik. Mungkin anda sudah tahu bahwa yang saya maksud adalah Arctic Monkeys. Perubahan drastis yang dibuat mereka pada album AM malah membuat nama mereka semakin harum. Apakah Raditya Dika termasuk dalam kategori sukses instan pada karya perdana? Jelas. Kambing Jantan menggebrak dengan menawarkan sesuatu yang beda; komedi kasar yang merupakan adaptasi langsung dari blognya Raditya Dika. Tapi, apakah Koala Kumal-nya Raditya Dika bisa menjadi seperti AM-nya Arctic Monkeys?

Raditya Dika, yang akrab disapa Dika, akhirnya merilis buku ketujuhnya yang berjudul Koala Kumal. Ini merupakan hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh penggemarnya, karena sudah tiga tahun dia absen menulis buku. Di tiga tahun terakhir, dia disibukkan oleh proyek serial populer Malam Minggu Miko dan film dari adaptasi novel-novelnya, dimana dia berperan sebagai penulis skenario, pemain, sekaligus sutradara.

Kenapa diberi judul Koala Kumal? Di bab terakhir, Dika menjelaskan tentang patah hati. Tentang orang yang dulunya saling memberi rasa nyaman, namun saat bertemu lagi perasaan itu sudah berubah total. Persis seperti seekor koala yang bermigrasi dari hutan tempat tinggalnya, namun saat kembali koala itu kebingungan karena hutan yang pernah jadi rumahnya habis dibabat manusia. Karena itulah, buku ini diberi judul Koala Kumal. Mayoritas isinya bercerita tentang patah hati, tentang rasa yang pernah ada, dan tentang kenyamanan yang punah ditelan cinta yang baru.

Koala Kumal sedikit lebih tipis dibandingkan buku sebelumnya, Manusia Setengah Salmon. Selain kembali menggunakan judul binatang, kali ini pun Dika meneruskan konsep ‘Komedi Pakai Hati’ miliknya. Kedewasaan dan kematangan pun semakin terlihat disini. Struktur bahasa pun semakin rapi. Jelas saja, dengan usia yang sudah menginjak 30 tahun, Raditya Dika berangsur-angsur menghilangkan kata-kata kasar dan tidak baku seperti yang biasa ditemukan di buku-buku sebelumnya. Sebenarnya tidak penting membicarakan struktur bahasa dalam sebuah buku komedi. Namun, perbedaan itu semakin jelas. Sangat berbeda jauh dengan Kambing Jantan, buku pertama Dika yang sangat slengean dan hancur-hancuran, dalam segi bahasa.

Namun, apakah dengan patah hati sebagai tema utama dan kedewasaan membuat Koala Kumal tidak lucu lagi? Justru disitulah, kepiawaian Dika bekerja. Lucu tidak harus dengan komedi kasar. Komedi pakai hati pun bisa, begitulah prinsip Dika. Dan memang terbukti benar. Anda tidak perlu khawatir dengan sense of comedy-nya Raditya Dika bakal meluntur seiring dengan menuanya dia. Namun jangan harap komedi Koala Kumal bakal serusak dan sekasar Kambing Jantan dan Babi Ngesot. Ini serius.

Kesimpulannya, Koala Kumal sangat layak untuk dibeli dan dibaca. Banyak pelajaran dapat kita petik dari Koala Kumal, terutama bagi yang baru saja patah hati. Patah hati adalah proses menuju kedewasaan. Sering patah hati tidak berarti kita harus putus asa mengejar cinta. Cinta butuh perjuangan. Perjuangan itu adalah mempertahankan kenyamanan.  Sekian.

Sepatu-Dahlan

Resensi Buku Sepatu Dahlan

Judul                   :Sepatu Dahlan
Penulis                :Khrisna Pabichara
Penerbit              :Noura books ( PT Mizan Publika )
Ketebalan Buku :392 hlm
Panjang               :21 cm
Tahun Terbit      :Mei 2012

Dalam setiap buku , novel dan lainnya terdapat resensi yang berisi tentang keunggulan dan kelemahan suatu buku. Adapun resensi novel “Sepatu Dahlan” yaitu :

Karir Khrisna Pabichara sebagai penulis telah banyak melahirkan kumpulan cerita pendek, mengawini ibu: Senarai kisah yang menggetarkan (Kayla pustaka, 2010). Dan novel sepatu dahlan adalah buku ke-14 yang dianggitnya. Selain menulis Khrisna Pabichara juga bekerja sebagai penyunting lepas dan aktif dalam berbagai kegiatan literasi. Dia bisa disapa dan diajak berbincang berbagai hal, terutama pernak-pernik #bahasaindonesia, lewat akun twitter-nya: @1bichara.

Novel sepatu dahlan ini merupakan novel new release yang mendapat sambutan yang sangat baik dari masyarakat. Ddengan begitu novel sepatu dahlan ini menjadi novel best seller di gramedia seluruh Indonesia.

Alur cerita Sepatu Dahlan cukup sederhana. Dahlan Iskan< remaja kebon dalem . Sebuah kampong kecil dengan enam buah rumah atau sebut saja gubuk, yang letaknya saling berjauhan. Jika berjalan seratus atau dua ratus langkah ke arah timur, sungai kanal segera terlihat. Di sepanjang sungai itu banyak pepohonan yang besar-besar, seperti trembesi, angsana, jawi dan jati. Di sebelah barat dan selatan hanya ada tebu. Ya, lading-ladang tebu terhampar sejauh mata memandang. Ada juga beberapa petak sawah yang ditanami padi atau jagung, tetapi tak seberapa dibanding tebu-tebu yang tingginya kini sudah nyaris dua

setengah meter. Disanalah, di lading-ladang tebu itu, aku mengais rezeki. Dan dari sanalah kehidupan Dahlan Iskan berlangsung.

Cerita ini diawali dengan keadaan yang kritis karena ia terkena penyakit liver akut. Pada saat di bius beliau bermimpi akan masa lalunya. Dahlan Iskan merupakan anak kecil yang bersekolah di sekolah rakyat takeran bersama teman[teman dekatnya Arif, Imran, Komaryah, Maryati, kadir. Ketika duduk di sekolah rakyat Dahlan tidak pernah merasakn bagaimana rasanya menggunkan sepatu. Ia berangkat ke sekolah dengan tidak menggunakan alas apapun, padahal Dahlan harus berjalan berkilo-kilo meter untuk sampai ke sekolahnya. Tapi Dahlan tidak pernah mengeluh akan keadaan yang dialaminya.

Ketika ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinngi dahlan memohon kepada bapaknya untuk berekolah di sekolah yang di inginkannya, yaitu SMP 1 Magetan. Tapi karena tidak ada uang akhirnya dahlan melanjutkan ke tsanawiyah Takeran.

Dalam novel ini terdapat beberapa masalah yang ckup rumit untyuk di jalani seorang anak remaja. Dari mulai di tinggal pergi oleh ibunya, tidak dapat membeli makanan untuk makanan sehari-hari dan terpaksa mencuri tebu. Masalah-masalah it uterus datang menghampirinya.

Dahlan mempunyai mimpi untukmemiliki sepatu dan sepeda agar mempermudahnya untuk pergi kemana-mana. Impiannya itu dia dapatkan ketika satu per satu prestasi yang dapat ia dapatkan. Dia mendapat kesempatan untuk mengajar voli kepada anak-anak juragan kaya. Dan penghasilan darisana a gunakan untuk membeli sepatu dan sepeda. Sampai akhirnya ia tumbuh dewasa dan jatuh cinta kepada Aisha anak sorang mandor di kampungnya.

Pada segi lain, novel ini berhasil melontarkan sesuatu yang patut direnugnkan oleh pembacanya. Di samping itu, ceritanya cukup enak untuk dinikmati. Tanpa banyak tutur, Dahlan iskan berhasil melukiskan adegan demi adegan dengan gaya ceritanya yang lembut.

Setting ceitanya sendiri memang kehidupan di kampong maka tidak mengherankan apabila sering muncul  gurauan-gurauan dan humor versi anak-anak kampung kebon dalem.

Novel “Sepatu Dahlan” ini telah dikerjakan dengan keterampilan teknik bercerita, dengan gaya bahasanya yang lembut, serta dengan perasaan halus seorang lelaki.

Pada akhirnya disebutkan bahwa apabila kita menjalani kemiskinan dengan benar, kita akan mendapatkan pelajaran yang sangat berharga.

250px-PerahukertasposterfilmnyaResensi Buku Perahu Kertas

Judul                                        : Perahu Kertas
Pengarang                               : Dewi Lestari
Penerbit                                   : Bentang Pustaka
Tahun                                       : 2012
Cetakan                                    : 18
Kategori                                   : Remaja, Romantis
Jumlah halaman                   : 444 halaman
Harga                                      : Rp35.000

Dewi Lestari atau yang bernama Dee, lahir di Bandung, 20 Januari 1976. Kiprah Dee dalam dunia kepenulisan telah membawanya ke berbagai ajang sastra  bergengsi di dalam maupun luar negeri. Beberapa prestasi dan penghargaan yang baru-baru ini diperolehnya antara lain: Top 88 Most Influential Women in Indonesia (Globe Indonesia), The Most Outstanding Woman 2009(Kementrian Pemberdayaan Perempuan & Kantor Berita Antara). Nama Dee juga muncul sebagai peringkat pertama dalam polling nasional “Penulis Perempuan Paling Dikenal di Indonesia” tahun 2009. Perahu Kertas adalah karya Dee yang keenam sesudah Supernova: Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh, Supernova: Akar, Supernova: Petir, Filosofi Kopi, dan Rectoverso. Kini, Dee dan keluarga mungilnya menetap di Jakarta.

Penulis terinspirasi dari beberapa hal yang pernah ia alami seperti komik Popcornkarya Yoko Shoji, lagu Swamp Ophelia karya Emily Saliers, dan film Reality Bites. Komik Popcorn karya Yoko Shoji menginspirasi penulis untuk membuat cerita yang memiliki spirit dan menyaksikan tokoh-tokohnya bertransformasi dari remaja ingusan sampai menjadi manusia dewasa. Lagu Swamp Ophelia menginspirasi penulis untuk membuat cerita dimana kedua tokoh utamanya berdiri di dua kutub yang berlawanan dan pada akhirnya harus bertemu di segala kemustahilan. Sedangkan dilm Reality Bites menginspirasi penulis untuk memberikan ilmu kepada pembaca untuk percaya pada impian mereka.

Cerita di mulai dari seorang anak laki-laki bernama Keenan yang baru lulus SMA di Amsterdam. Keenan memiliki cita-cita menjadi pelukis seperti mamanya dulu tapi ayahnya tidak memperbolehkan Keenan untuk menjadi pelukis. Ayah Keenan menginginkan Keenan untuk kuliah di Fakultas Ekonomi untuk menggantikan posisinya di perusahaan miliknya. Dengan sangat berat hati, Keenan mengikuti keinginan ayahnya.

Tokoh utama lainnya dalam novel ini adalah Kugy. Kugy adalah seorang gadis yang juga baru lulus SMA. Kugy memiliki mimpi untuk menjadi seorang pendogeng. Kugy dan Keenan dipertemukan oleh pasangan Eko dan Noni saat Kugy, Eko, dan Noni menjemput Keenan di stasiun yang akan berkuliah di Perguruan Tinggi yang sama dengan mereka. Sebelum Keenan dan Eko pergi ke kosan mereka, mereka berteduh sebentar di kosan Noni dan Kugy setelah kehujanan. Disanalah Kugy dan Keenan saling bercerita tentang kisah mereka masing-masing. Pada saat itu Kugy meminjamkan buku dongeng buatannya kepada Keenan. Setelah tiba di kosannya, Keenan membuat ilustrasi dari buku dongeng yang Kugy buat.

Semenjak itulah mereka berempat bersahabat. Hingga akhirnya datang seorang Wanda (sepupu Noni). Noni dan Eko berniat untuk menjodohkan Keenan dengan Wanda yang seorang kurator muda. Eko, Noni, Kugy, dan Wanda menemui Keenan saat Keenan berulang tahun. Saat itulah Wanda dan Keenan betemu. Wanda tertarik dengan lukisan-lukisan Keenan dan berniat untuk memamerkannya di Galeri Warsita, galeri lukisan milik ayah Wanda.Kugy merasakan sesuatu yang aneh pada dirinya saat mendengar rencana Eko dan Noni dan pada saat itulah Kugy menyadari bahwa dirinya menyukai Keenan namun Kugy juga menyadari bahwa dirinya telah mempunyai seorang kekasih benama Joshua sehingga dirinya memutuskan untuk menyibukkan dirinya dengan menjadi pengajar di Sakola Alit. Disanalah Kugy menemukan murid-murid yang cerdas dan bersemangat. Kugy-pun membuatkan sebuah dongeng mengenai murid-muridnya sendiri dengan judul “Jendral Pilik dan Pasukan Alit”.

Suatu hari, Keenan betemu dengan Kugy dan memberitahu Kugy bahwa lukisannya akan dipamerkan di Galeri Warsita. Kugy merasa senang mendengar kabar itu namun ia juga sedih karena itu berarti hubungan Keenan dengan Wanda semakin dekat. Tapi, ternyata dugaan Kugy salah, hubungan Keenan dan Wanda akhirnya berakhir. Setelah itulah kehidupan Keenan mulai tak teratur. Keenan memutuskan pergi ke Bali untuk tinggal bersama pak Wayan, teman dari ibu Keenan. Keenan sangat yakin dengan keputusannya karena setelah memutuskan untuk berhenti kuliah dan terbelinya lukisan pertamanya. Dugaaan Keenan benar, di Bali ia sangat sukses. Lukisannya semakin dikenal dan disana ia bertemu dengan Luhde Laksmi yang dengan sabar menjadi temannya selama ia tinggal disana. Sementara Kugy melanjutkan kehidupannya dengan bekerja disebuah biro iklan sebagai copy writer dan pimpinannya adalah teman dari kakak Kugy bernama Remi. Remi merupakan pimpinan yang baik dan bijaksana. Ia memberikan kesempatan kepada siapapun untuk mendapatkan proyek dengan ide yang kreatif. Hingga akhirnya Kugy mendapatkan sebuah proyek besar dan hal itu membuat teman-teman kantornya iri kepadan Kugy.

Dengan cara tak terduga hubungan Kugy dengan Remi semakin dekat dan akhirnya mereka menjadi sepasang kekasih. Demikian pula dengan Keenan dan Luhde, mereka akhirnya bersama.  Suatu hari, ibu Keenan menjemputnya ke Bali karena ayah Keenan sedang sakit keras dan membutuhkan kehadiran Keenan. Semenjak itulah kehidupan Keenan berubah. Ia harus menggantikan posisi ayahnya di perusahaan. Keenan harus meninggalkan Luhde dan hobbinya. Hingga akhirnya Kugy dan Keenan dipertemukan kembali dalam acara pertunangan Noni dan Eko. Setelah iu, mereka berempat kembali berkumpul seperti dahulu. Tanpa saling mengetahui, sebenarnya Keenan mengenal Remi yang merupakan pembeli lukisan pertamanya. Bagaimanakah akhir dari cerita ini? Sebaiknya anda langsung membeli novelnya.

Kelebihan pada novel ini adalah penulis menggunakan bahsa yang mudah dimengerti dan banyak pelajaran hidup yang dapat diambil dari kisah hidup tokoh terutama tentang mimpi. Kekurangan pada novel ini adalah penulis terlalu banyak memunculkan konflik sehingga pembaca seolah menemukan titik jenuh dan dapat menebak akhir cerita. Pada akhir ceritanya-pun juga tidak dijelaskan apa yang terjadi pada kedua tokoh utamanya.
Kelemahan pada novel ini adalah penulis memberikan banyak konflik yang sedikit membingungkan. Keunggulan Bahasa yang digunakan oleh penulis mudah di pahami. Penggambaran tokoh dapat secara rinci di gambarkan. Ukuran tulisan yang digunakan juga cocok untuk pembaca.

Keunikan pada novel ini adalah pada kepribadian dari kedua tokoh utama sangat unik dan menarik. Simpulan         : Penulis dapat memberikan pelajaran hidup bagi pembaca. Penulis juga dapat menceritakan dengan rinci kepribadian setiap tokoh.

contoh resensi buku

Resensi Buku Rindu

Data buku

Judul novel     : Rindu

Pengarang      : Darwis Tere Liye

Penerbit         : Republika

Tahun terbit  : 2014

Tebal buku     : 544 halaman

Sinopsis

“Apalah arti memiliki, ketika diri kami sendiri bukanlah milik kami?

Apalah arti kehilangan, ketika kami menangis terluka atas perasaan yang seharusnya indah? Bagaimana mungkin, kami terduduk patah hati atas sesuatu yang seharusnya suci dan tidak menuntut apapun?

Wahai, bukankah banyak kerinduan saat kami hendak melupakan? Dan tak terbilang keinginan melupakan saat kami dalam rindu? Hingga rindu dan melupakan jaraknya setipis benang saja.”

Novel ini bercerita tentang perjalanan panjang sebuah kerinduan. Perjalanan kerinduan yang membawa banyak hal yang terbeban di hati. Mulai dari bagaimana ia menghadapi perjalanan dengan penuh dosa di masa lalu. Lalu seseorang yang melakukan perjalanannya dengan penuh kebencian. Ada punya dia yang kehilangan cintanya menjadi sebab mengapa ia melakukan perjalanan ini.

Cerita berlatar waktu pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Yakni pada masa ketika Belanda masih menduduki Indonesia. Pada masa itu, pemerintah Hindia Belanda memberikan layanan perjalanan haji untuk rakyat pribumi yang memiliki cukup uang. Perjalanan dilakukan lewat laut yakni menggunakan kapal uap besar yang merupakan perkembangan teknologi transportasi tercanggih pada masa itu. Salah satu kapal yang beroperasi untuk melakukan perjalanan haji ini adalah Blitar Holland. Di kapal besar inilah segala kisahnya dimulai.

Tere Leye meracik cerita dengan begitu menarik. Belum lagi dengan nuansa latar yang berbeda seperti kehidupan di atas kapal uap besar. Di atas kapal juga terjadi interaksi sosial antar penumpang kapal. Juga terdapat fasilitas-fasilitas umum seperti kantin, masjid, dan tukang jahit kapal.

Diceritakan mengenai keluarga Daeng Andipati yang terdiri orang tua, seorang pembantu rumah tangga, serta dua anak yang mengikut perjalanan haji ini, yakni Anna dan Elisa. Mereka menjalani lamanya waktu perjalanan haji dengan riang gembira. Seakan tidak pernah mengerti tentang apa yang terpendam di hati Daeng, ayah mereka.

Ada pula tokoh yang bernama Ambo Uleng. Dia adalah seorang pelaut. Hampir seluruh hidupnya dihabiskan di atas lautan. Ambo Uleng rupanya menuruni sifat ayahnya yang seorang pelaut juga. Ia menaiki kapal Blitar Holland tidak dengan tujuan apapun. Tidak untuk bekerja, mengumpulkan uang, atau apapun. Ia hanya ingin pergi sejauh-jauhnya meninggalkan tanah Makassar yang ia jalani melalui kisah pilunya.

Di sisi lain, ada seorang keturunan Cina. Ia sering mengajari ngaji anak-anak di mushola kapal sepanjang perjalanan haji. Anak-anak biasa memanggilnya Bonda Upe. Bonda Upe ini rupanya sedang memendam masa lalunya sebelum memeluk Islam. Hingga tiap malam ia selalu menangisi dosa-dosanya yang dulu.

Dari sini pula diceritakan Gurutta Ahmad Karaeng, ulama tersohor asal Makassar yang mengikuti perjalanan haji. Beliau rutin melaksanakan solat berjamaah bersama penumpang lain. Secepat itu pula Gurutta meminta izin kepada kapten untuk mengadakan pengajian di atas kapal. Beliau adalah sosok yang selalu memberikan jawaban terbaik atas pertanyaan orang-orang. Namun ternyata ia sendiri telah memendam lama sebuah pertanyaan yang tak mampu seorang pun menjawab

Kelebihan dan kekurangan buku

Adapun kelebihan buku ini adalah alur ceritanya yang begitu menarik dan mengalir untuk dibaca. Juga menyajikan nuansa latar yang berbeda. Yakni peristiwa kehidupan yang terjadi di atas kapal ibarat kapal uap besar itu adalah sebuah kampung. Sedang kekurangan buku ini terletak pada sampul buku yang kurang begitu menarik. Tidak sebanding dengan isinya yang begitu menarik untuk dibaca.

Contoh Resensi Buku Ayah

contoh resensi buku

Judul:Ayah

Penulis: Andrea Hirata

Penerbit: Bentang Pustaka

Terbit: Mei 2015

Tebal: 412 halaman + xx

Setelah lama tak kedengaran, Andrea Hirata muncul lagi dengan novel barunya,Ayah. Dua minggu sebelum buku ini resmi terbit tanggal 29 Mei, saya sudah mendapatkannya duluan (jangan tanya dapat dari mana). 🙂 Saya langsung membacanya dan tamat dalam 5 hari. Kalau saja saya lagi nggak banyak kerjaan, mungkin satu-dua hari juga beres.

Awalnya saya agak takjub melihat buku ini: kover depan dan beberapa halaman awal dipenuhiendorsement dari berbagai media dan penulis berbagai negara. Padahal novel ini bahkan belum terbit di Indonesia (waktu saya baca)! Tapi kemudian saya kecele. Semua puja-puji itu bukan untuk Ayah, melainkan untuk Laskar Pelangi … hehehe! Kesannya kok Ayah seperti kurang percaya diri, sampai-sampai harus menggunakan endorsementLaskar Pelangi yang jumlahnya berjibun itu.
Di kover belakang pun tidak ada sinopsis Ayah. Yang ada adalah biografi singkat penulisnya—ini pun juga ada di kover dalam bagian depan. Padahal, tanpa semua itu pun Andrea sudah punya pembacanya sendiri. Tapi ya sudahlah …

Ayah masih menggunakan Belitong sebagai latar cerita utama. Ceritanya tentang empat sahabat bernama Sabari, Ukun, Tamat, dan Toharun. Keempatnya bersekolah di sekolah yang sama. Andrea membangun kisah dengan menceritakan keseharian keempat sahabat itu dan latar belakang keluarganya masing-masing.

Mirip dengan tokoh-tokoh di Laskar Pelangi, masing-masing dari keempat sahabat tadi punya karakter yang unik. Tak jarang mereka juga begitu polos dan naif, namun kadang bisa cerdas juga. Bagian ketika Andrea menceritakan masa sekolah anak-anak ini hingga lulus mendapat porsi terbanyak dalam buku. Menurut saya bagian ini cukup asyik. Humornya sangat khas Andrea.

Sabari diceritakan jatuh cinta sejak SMP pada seorang gadis bernama Lena. Walau gadis itu tak pernah memedulikannya, Sabari tak pernah menyerah. Ia kerap memajang kertas berisi puisinya untuk Lena di majalah dinding sekolahnya. Sesekali, gadis itu membalas, juga lewat mading.

Singkat cerita, ketika sudah dewasa pun, Sabari tetap tak bisa melupakan Lena. Suatu hari, ia mendengar kabar bahwa Lena hamil di luar nikah. Saat itu Sabari bekerja di pabrik batako milik Markoni, ayah Lena. Sabari pun mau saja ketika diminta menikahi Lena, demi menyelamatkan nama baik Markoni yang kurang akur dengan Lena itu.

Anak lelaki yang kemudian lahir dari rahim Lena itu kemudian diberi nama Zorro oleh Sabari. Pasalnya, bocah itu ketika diberi boneka Zorro tak mau melepasnya. Sabari sangat menyayangi Zorro. Dia ingin memeluknya sepanjang waktu, terpesona melihat makhluk kecil yang sangat indah itu dan seluruh kebaikan yang terpancar darinya. Tiap malam, Sabari susah susah tidur lantaran membayangkan bermacam rencana yang akan dia lakukan bersama anaknya jika besar nanti. Dia ingin mengajaknya melihat pawai 17 Agustus, mengunjungi pasar malam, membelikannya mainan, menggandengnya ke masjid, mengajarinya berpuasa dan mengaji, dan memboncengnya naik sepeda saban sore ke taman kota.

Dia juga Ikhlas ketika Lena bahkan tak mau tinggal bersama mereka. Beberapa tahun kemudian Lena malah minta cerai dan menikah lagi hingga tiga kali, bahkan akhirnya mengambil Zorro dari Sabari. Pelan-pelan, Sabari mulai tampak seperti orang gila dalam penampilan dan tingkah laku. Dua sahabatnya, Ukun dan Tamat, lama-lama tak tahan melihat Sabari seperti itu, sehingga akhirnya mereka memutuskan menjelajahi Sumatra demi menemukan Lena dan Zorro dan membawa mereka kembali.

Berhubung biasanya orang tidak suka dikasih spoiler saat baca resensi buku, saya juga nggak akan memberitahu akhir kisahnya, dong. Bagi saya, ending-nya agak mudah ditebak, soalnya tokoh yang sering diceritakan di awal tidak muncul lagi di tengah cerita, hingga akhirnya nongol di akhir cerita, dengan nama yang berbeda.

Novel Ayah ini terbagi dalam bab-bab pendek, sehingga pembaca bisa dengan enak mencicil baca. 🙂 Di beberapa halaman akhir juga disertakan informasi soal buku-buku Andrea yang sudah dan akan terbit, baik di Indonesia maupun terjemahan Laskar Pelangidi negara-negara lain. Gila juga, ya … 🙂

Anyway, saya suka gaya tulisan Andrea yang khas dan lugas. Novel kali ini juga tidak menggelar glorifikasi soal kesuksesan studi di luar negeri. Para tokohnya bahkan tetap kere dan tidak berpendidikan tinggi hingga akhir cerita. Tapi kisah Sabari yang sangat tulus mencintai anaknya (yang bukan kandung), kesetiakawanan para sahabatnya, dan humor rasa Melayunya menjadi magnet kuat dalam Ayah. Walau ada beberapa bagian cerita yang menurut saya nggak penting banget dan melebar ke mana-mana, misalnya bagian tentang Australia itu

Resensi Buku London

contoh resensi buku

Judul       : London: Angel

Penulis    : Windry Ramadhina

Penerbit  : Gagas Media

Cetakan  : Cetakan pertama, 2013

Tebal      : x+ 330 halaman

ISBN     : 979-780-653-7

Well, aku baru selesai baca novel London karya Windry Ramadhina.  Sebenernya ini adalah buku kedua Windry yang aku baca. Sebelumnya, aku cukup terpukau dengan novel Montase. Ceritanya bener-bener mengalun, bikin tenggelam dalam lautan kegalauan. Bhak! :”) Makanya aku penasaran dengan karya-karya Windry yang lainnya.

Kembali ke novel London. Novel itu bercerita tentang persahabatan antara Gilang dan Ning. Awal cerita memang terkesan klise. Banyak banget cerita tentang sahabat jadi cinta. Ning, adalah sahabat Gilang sejak kecil. Mereka tinggal bersebelahan, jendela kamar mereka saling berhadapan, semacam video klip You Belong With Menya Taylor Swift gitu deh.  Seiring berjalannya waktu, mereka tumbuh dewasa. Gilang yang belajar teknik mati-matian, akhirnya memiliki takdir di bidang sastra. Dia bekerja sebagai editor sekaligus penulis. Dia memiliki empat sahabat, yaitu Hyde, Dee, Dum, dan Brutus. Brutus adalah teman sekamar indekosnya.

Awal cerita, mereka sedang berada di pub. Layaknya orang dewasa, perbincangan tentang pernikahan selalu jadi topik pembicaraan yang nggak ada habisnya. Mereka saling menanyakan pasangan. Hyde akan menikah dalam waktu dekat. Gilang teringat Ning yang sekarang berada di London. Ia meneruskan kuliah seni dan memutuskan untuk bekerja di sana.  Keempat sahabat Gilang menantangnya untuk menyusul Ning ke London. Semua persiapan keberangkatan Gilang ke London disiapkan oleh mereka, termasuk penginapan.

Pada saat penerbangan, ia duduk berdampingan dengan seseorang yang sedang memperjuangkan cintanya juga. Gilang menjulukinya V, karena dia mirip dengan V pada film V for Vendetta. V pergi ke London untuk menyelamatkan pernikahannya yang nyaris hancur.

Gilang tiba di London saat musim hujan. Semangatnya yang menggebu harus ditahan karena ternyata Ning tidak ada di indekosnya ketika Gilang tiba. Menurut tetangganya, Ning suka pergi beberapa hari, tapi dia pasti kembali. Gilang tak hilang arah, akhirnya ia memutuskan untuk berkeliling London. Ed, pegawai restoran Medge merekomendasikan untuk pergi naik London Eye, salah satu ikon kota London yang terkenal. Tiba di sana, gerimis turun. Gilang baru menyadari bahwa ia phobia ketinggian, tetapi seorang gadis misterius memberikannya sebuah payung merah. Gadis itu menarik Gilang untuk naik London Eye. Gilang tak bisa menolak. Ketika mereka turun, hujan mulai reda. Gilang berniat membeli kopi untuk mereka berdua. Namun ketika kembali, gadis itu menghilang, hanya tertinggal payungnya saja. Gilang menjulukinya Goldilocks.

Selebihnya cerita berlangsung monoton, mungkin karena ingin mengekspos kota London, fokus cerita jadi agak kabur. Ditengah-tengah cerita terlalu banyak memaparkan kota London tanpa menceritakan kemana perginya Ning. Pembaca hanya diajak berputar-putar membahas kota London, bahkan karya-karya sastranya juga. Tapi menurutku, sebagai anak sastra, itu adalah hal yang bagus, kan jadi nambah pengetahuan hehe. Selain itu, penulis juga bisa meramu kata dengan baik, jadi meski pun seolah-olah kita baca yellow pages, tapi kita semakin penasaran sebenarnya kemana Ning dan siapa gadis misterius itu.

Restoran Medge membuat Gilang betah, selain sudah mengenal pemilik dan pelayannya dengan baik, di restoran tersebut terdapat banyak buku. Salah satu pengunjung lainnya adalah Ayu, gadis asal Indonesia. Ayu pemburu buku-buku sastra klasik.

Suatu hari Ning kembali, dia datang ke restoran Medge dan bertemu dengan Gilang. Keduanya merasa senang. Ning mengajaknya pergi ke galeri. Disana ia bertemu dengan Finn, seniman patung yang sangat dikagumi oleh Ning. Gilang menangkap tatapan Ning bukan lagi tatapan kekaguman, tapi tatapan cinta. Gilang meninggalkan Ning untuk melihat-lihat souvenir. Hujan turun lagi. Ia melihat Goldilocks berada di kerumunan orang, tetapi ketika ia mengejar, gadis itu menghilang. Gilang dikagetkan oleh kehadiran V. Ia berniat meminjam payung merah yang dipakai oleh Gilang. V berjanji akan mengembalikan payung itu dalam waktu beberapa menit, tapi setelah ditunggu berjam-jam dia tak kembali.

Gilang berniat mengganti payung itu, dia pergi ke sebuah toko payung. Pemilik toko bercerita tentang malaikat yang turun ke bersama hujan. Gilang teringat pada Goldilocks. Setelah membeli payung dengan harga selangit, V mengembalikan payung pada Gilang, ternyata payung tersebut menjadi perantara sehingga V dan istrinya rujuk kembali. Gilang yang awalnya pesimis takut ditolak Ning, jadi kembali bersemangat. Masalahnya, dulu Gilang dan Ning bersahabat dengan seorang laki-laki, dia menyukai Ning. Tapi ketika laki-laki itu menyatakan cinta, Ning malah menjauh. Gilang takut hal itu terjadi padanya.

Ketakutan itu bikin Gilang kalaf, dia mabuk. Di bar dia bertemu Mister Lowesley, rupanya Mister Lowesley juga lagi galau, soalnya dia udah nunggu Madam Ellis bertahun-tahun, sampe umurnya setengah abad. Haffff menunggu emang menyebalkan ya? :”) Meski pun udah tua, Mister Lowesley punya nyali lebih besar dari Gilang. Dia ke restoran Medge keesokan harinya dan bikin keributan. Setelah Mister Lowesley bikin kacau, dia minta maaf pada Madam Ellis, tapi Madam Ellis tetap keras, hatinya tetap untuk George (suaminya yang meninggal lima tahun lalu). Ceritanya Madam Eliis ngga bisa move on.

Hujan turun lagi, Mister Lowesley pergi entah kemana. Madam Ellis mulai khawatir, akhirnya Gilang mengantar Madam Ellis menemui Mister Lowesley ke tempat bermainnya waktu kecil. Berkat payung merah itu, Madam Ellis menerima cinta Mister Lowesley. Keyakinan Gilang akan cintanya semakin kuat. Ia bertekad untuk menyatakan cintanya pada Ning. Awalnya Ning ragu-ragu, tapi akhirnya dia menerima. Gilang merasa bersalah, ia tahu Ning nggak cinta dia. Akhirnya Gilang nggak memaksakan lagi perasaannya. Cerita nggak selesai sampe sana. Ada bagian terakhir sebelum epilog yang aku suka, yaitu pas bagian Goldilocks. Goldilocks itu bernama Angel. Ada quotes favorit yang akhirnya menyadarkan aku kalau semua orang berhak untuk bahagia dengan caranya masing-masing.

“Tidak ada yang terenggut. Setiap orang punya keajaiban cintanya sendiri. Kau hanya belum menemukannya.”

Cerita berakhir dengan bertemunya Gilang dengan Ayu. Saat itu hujan turun, mereka harus pergi ke Heatrow, akhirnya Gilang menawarkan memakai payung merah berdua. Sejak saat itu, Gilang merasa nyaman berada di dekat Ayu. Sebenernya banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari novel ini. Pertama, tentang pentingnya persahabatan. Bukan persahabatan Ning dan Gilang, tapi persahabatan Gilang dan keempat temannya. Mereka benar-benar teman yang peduli. Kedua, tentang kesabaran. Penantian Mister Lowesley yang panjang pasti dibarengi dengan kesabaran. Sekeras apapun hati orang lain, jika kita tulus mencintainya seiring berjalannya waktu, hatinya akan luluh juga. Lagi-lagi masalah waktu haha. Ya tinggal pilih aja, mau nunggu bertahun-tahun dengan rindu yang menyiksa, atau pergi dan menemukan pengganti.  Selain kesabaran, yang ketiga adalah kesetiaan. Kesetiaan juga banyak diajarkan oleh Mister Lowesley, dia memang penunggu yang tangguh.

Bacaan ini cocok buat yang baru ditinggal orang yang disayang wkwkw. Ungkapan perpisahan adalah awal dari pertemuan dibuktikan oleh novel ini. Sebenarnya kita tak perlu khawatir, cara terbaik bukan memaksakan, tapi merelakan dia bahagia. Bukankah kebahagiaan dia adalah kebahagiaanmu juga? Bullshit emang, tapi cuma keikhlasan cara kita mengobati rasa kecewa.

Resensi Novel Tentang Kamu, Tere Liye

Oleh: Yeki Nani

Identitas Buku

Judul Buku : Tentang Kamu
Penulis : Tere Liye
Tebal Buku : 524 + vi halaman
Penerbit : Republika Penerbit, Jakarta
Tahun Terbit : Oktober 2016

Sinopsis

“Terimakasih. Nasihat lama itu benar sekali, aku tidak akan menangis karena sesuatu telah berakhir, tapi aku akan tersenyum karena seuatu itu pernah terjadi.”
Tentang Kamu, novel karangan penulis terkenal Tere Liye. Novel yang menceritakan tentang perjalanan hidup seorang wanita yang berasal dari keluarga miskin di sebuah pulau terpencil, Pulau Bungin Kepulauan Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Perempuan itu adalah Sri Ningsih, perempuan yang perjalanan hidupnya dari masa kecil hingga akhir hayat ditelusuri oleh Zaman, seorang pengacara muda di firma hukum London Thompson & Co lantaran mencari ahli waris dari harta yang ditinggalkannya senilai 19 triliyun rupiah.

Perjalanan Zaman dimulai dengan mendatangi tempat Sri Ningsih kecil, Pulau Bungin. Zaman bertemu dengan seorang tua di pulau itu yang menceritakan masa kecil Sri Ningsih yang ditinggalkan oleh ibunya, Rahayu ketika melahirkannya hingga ayahnya, Nugroho menikah lagi dan mempunyai satu orang anak. Sampai pada saat Nugroho pergi melaut dan tidak pernah kembali, ibu tiri Sri Ningsih berubah menjadi galak dan sering memukulnya. Dengan sampai insiden itu terjadi, kebakaran yang membunuh ibu tirinya dan ia serta adiknya terpaksa tinggal di sebuah pondok pesantren di Surakarta.

Sri Ningsih seorang yang pekerja keras. Dari mulai bekerja sebagai pedagang kaki lima dengan gerobak, membuka rental mobil, sempat bangkrut hingga menjadi sopir bis, pekerja pabrik, hingga puncaknya membuka pabrik sabun nya sendiri dengan merk ‘Nurahayu’. Semuanya ia lakukan di Jakarta hingga akhirnya ia memutuskan pergi ke London dengan meninggalkan pabriknya, pergi melupakan semuanya.

Paris, perjalanan hidup terakhir Sri Ningsih. Perjalanan panjang yang melelahkan hingga ia harus meninggalkan semuanya. Bersembunyi dan tinggal di panti jompo. Sebelum meninggalnya, Sri Ningsih meninggalkan surat wasiat dengan cara yang unik. Cara yang membuat Zaman bisa menelusuri kembali jejak-jejak kehidupannya.

Unsur Intristik Novel

1. Tema : Menelusuri perjalanan hidup seorang wanita untuk menemukan ahli warisnya.
2. Latar Belakang : London, Paris, Jakarta, Surakarta Jawa Tengah, Pulau Bungin Sumbawa.
3. Waktu : Dari pagi hingga malam
4. Suasana : Menyedihkan, mengharukan dan menegangkan.
5. Alur : Novel ini menggunakan alur maju mundur artinya dalam cerita terjadi flashback ke masa lalu dan kejadian masa datang. Dimana perjalanan Zaman yang menelusuri potongan-potongan cerita hidup Sri Ningsih dari masa kecil hingga akhir hayatnya demi menemukan ahli waris dari harta yang ditinggalkannya.
6. Gaya Bahasa : menggunakan gaya bahasa sastra tinggi tetapi masih mudah dimengerti oleh para pembacanya.
7. Amanat : Kita selalu bisa melakukan apapun dengan kondisi semenyakitkan apapun. Semua tergantung kita, kebencian dari orang lain adalah urusan mereka. Jika kita membalas dengan senyuman tulus boleh jadi mereka berubah. Atau jika pun tidak, setidaknya kita tidak seperti mereka. Tetap lakukan hal-hal keren dalam hidup ini. Bumi Tuhan terlalu luas untuk kita diam dan berhenti di tempat.
8. Penokohan
a) Sri Ningsih : Sosok perempuan yang kuat dan tegar, keinginannya untuk mandiri sejak muda membawanya menjadi perempuan yang luar biasa meski dengan kisah hidup yang sangat menyakitkan.
b) Zaman Zulkarnaen: Pengacara muda, cerdas dan jujur yang bekerja di sebuah firma hukum Thompson & Co di London. Zaman seorang yang bersemangat dan pantang menyerah.
c) Sulastri : Seorang wanita yang pendendam, ambisius dan kejam. Tega melakukan apapun demi benci serta kecemburuannya pada Sri Ningsih terpuaskan.
9. Sudut Pandang : Penulis sebagai orang ketiga serba tahu.

Kelebihan

Penggunaan bahasa Tere Liye sudah tidak diragukan lagi. Pilihan dan susunan katanya dapat menghanyutkan pembacanya kepada alur cerita. Terdapat banyak amanat-amanat yang tekandung didalamnya baik tersirat maupun tersurat. Covernya yang elegan juga sangat menarik minat pembaca pada saat pertama kali melihat.

Kekurangan

Novel ini hampir minim kekurangan, hanya saja sinopsis di cover belakang kurang menggambarkan isi keseluruhan cerita. Pandangan pembaca akan salah jika hanya melihat dari sinopsisnya, setelah membacanya tentu inti ceritanya bukan itu.

Resensi Novel Hujan Karya Tere Liye

resensi hujan tereliye

Oleh : Indah Fitria

  1. Indentitas Buku

Judul buku        : Hujan

Warna sampul  : Biru muda dan putih

Ilustrasi sampul: Ditengah-tengah sampul ada tulisan judul novel dengan warna putih, tulisan tersebut di buat seolah-olah dari bekuan air yang membentuk bayangan diatas genangan air yang terbentuk karena hujan.

Penulis              : Darwis Tere Liye

Penerbit            : Gramedia Pustaka Utama

Cetakan            : ke-1, Januari 2016

Tebal Halaman : 320 halaman

Ukuran                          : 13,5 x 20 cm

ISBN                : 978-602-03-2478-4

  1. Sinopsis buku

Berawal dari pertemuan Lail dengan Elijah di sebuah ruangan terapi. Lail menemui Elijah hanya untuk satu tujuan: ingin menghapus ingatannya tentang hujan. Lail sangat ingin melupakan hujan, baginya hujan selalu turun dimasa tergelapnya.

Delapan tahun yang lalu, 21 Mei 2042. Bayi ke sepuluh miliar lahir ke dunia. Saat itu pertambahan penduduk bumi tidak dapat lagi dibendung, ketika dunia sedang mencari jalan keluar permasalahan merebaknya orang-orang di bumi ditambah krisis air yang mencekik, tiba-tiba alam menyediakan solusinya tersendiri.

Letusan gunung Purba terjadi dengan sangat dahsyat, menyemburkan material vulkanik setinggi 80 kilometer yang menghancurkan apa saja dalam radius ribuan kilometer. Suara letusan terdengar sampai jarak 10.000 kilometer. Letusan itu tak disangka berhasil mengurangi jumlah penduduk di dunia hanya dalam waktu hitungan menit.

Lail yang waktu itu masih berusia 13 tahun, mendadak sebatang kara. Kedua orang tuanya meninggal dalam kejadian yang tak terlupakan oleh dunia.

Takdir membawa Lail bertemu dengan Esok. Laki-laki yang menyelamatkannya dari reruntuhan tangga kereta api bawah tanah. Esok masih berusia 15 tahun saat itu.

Esok sudah lama kehilangan ayahnya, dan setelah bencana itu, Esok pun kehilangan ke-4 kakaknya. Sementara ibu Esok mengalami luka yang cukup parah, sehingga kedua kakinya harus diamputasi.

Esok adalah anak yang cerdas dan baik. Ia dan Lail berteman sangat dekat semenjak kejadian itu, Esok pun menjadi sosok kakak untuk Lail, yang kelak ia akan menjadi sosok yang sangat berharga bagi Lail.

Suatu hari ada kabar Esok akan diadobsi oleh orang kaya, hal itu membuat Lail sedih. Mereka harus berpisah, entah kapan akan bertemu lagi, tak ada yang tahu pasti.

Sementara Lail masuk ke panti sosial, tempat penampungan anak-anak seusianya. Di Panti Sosial inilah Lail bertemu dengan Maryam, gadis kecil yang akan menjadi sahabat baik Lail.

Dengan tegar Lail menjalani hidupnya, waktu berlalu begitu cepat. Hari berganti hari, iklim pun terus berubah. Lail beranjak tumbuh dewasa, sambil terus menerka-nerka: kan kemana ujung kisah hidupnya akan bermuara.

Segala pahit manis kehidupan telah di laluinya, berjuta memori mengisi hari-hari Lail. Tentang kebahagiaan, tentang kesedihan, tentang pertemuan, tentang perpisahan, tentang cinta, tentang hujan. Semuanya berkelanyut di kepala Lail, berkeliling, menambah kalut pikirannya. Bak benang kusut, susah untuk di benahi. Membuat Lail sedih, bingung dan merasa sesak, yang akhirnya Lail nekat menemui dokter ahli saraf untuk menghapus sebagian ingatannya, yakni ingatannya tentang hujan, terutama tentang Esok.

  1. Kepengarangan

Darwis Tere Liye telah menghasilkan belasan novel, dan beberapa dari novelnya telah diangkat ke layar lebar. Tere Liye adalah nama pena dari Darwis, beliau berasal dari pedalaman sumatera yang berprofesi sebagai Akuntan. Menulis baginya hanya sekedar hobi, pengisi waktu luang.

  1. Bahasa kepangarangan

Bahasa pengarang dalam novel Hujan ini menggunakan bahasa yang komunikatif, sangat mudah dipahami dan puitis sehingga sangat menyentuh hati para pembacanya.

  1. Jenis buku

Pada buku Hujan merupakan cerita fiksi karena tokoh dan ceritanya merupakan karangan penulis (khayalan penulis).

  1. Nilai buku

Nilai buku yang bisa diambil adalah, belajar tegar menghadapi permasalahan, terus melangkah maju meskipun masalah tersebut sangat berat dipikul. Belajar menghargai hidup, menghargai persahabatan serta belajar memahami keikhlasan.

  1. Keunggulan dan kelemahan buku

Kelebihan dari novel Hujan ini adalah sampul dan warnanya bagus. Kisah ceritanya menarik untuk disimak dan mendewasakan pikiran serta hati pembaca. Alur cerita yang mengalir serta konflik batin yang ditonjolkan dalam novel ini mampu membuat pembaca terhanyut dan ikut merasakan kejadian demi kejadian dengan seksama.Dengan latar waktu tahun 2050-an, pembaca diajak berimajinasi. Membayangkan kondisi dunia masa depan, dengan berbagai teknologi-teknologi canggih yang di dapat. Isi novel ini mudah dipahami oleh pembaca karena bahasa yang digunakan sederhana dan dapat menginspirasi para pembaca, selain itu pesan dan kesan yang ada dalam novel ini dapat mengalir ke lubuk hati dan pikiran.

Saya tidak menemukan kekurangan dari novel Hujan karya Tere Liye ini.

  1. Kesimpulan

Terlepas dari itu semua, novel ini sangat layak untuk dibaca oleh semua jenis umur, baik remaja, dewasa maupun orang tua, serta dapat dibaca oleh semua lapisan masyarakat, karena bahasa yang digunakan mudah dipahami dan nilai-nilai yang didapat akan mampu memberikan banyak pelajaran berharga.

Resensi Bintang – Tere Liye

Oleh : Zaitum Hakimiah NS

Judul : Bintang
Penulis : Tere Liye
Penerbit : Gramedia
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2017
Harga : Rp. 79.000

Sinopsis Buku:

Kami bertiga teman baik. Remaja, murid kelas sebelas. Penampilan kami sama seperti murid SMA lainnya. Tapi kami menyimpan rahasia besar.

Namaku Raib, aku bisa menghilang. Seli, teman semejaku, bisa mengeluarkan petir dari telapak tangannya. Dan Ali, si biang kerok sekaligus si genius, bisa berubah menjadi beruang raksasa. Kami bertiga kemudian bertualang ke dunia paralel yang tidak diketahui banyak orang, yang disebut Klan Bumi, Klan Bulan, Klan Matahari, dan Klan Bintang. Kami bertemu tokoh-tokoh hebat. Penduduk klan lain.

Ini petualangan keempat kami. Setelah tiga kali berhasil menyelamatkan dunia paralel dari kehancuran besar, kami harus menyaksikan bahwa kamilah yang melepaskan “musuh besar”-nya.
Ini ternyata bukan akhir petualangan, ini justru awal dari semuanya…

***

Biasanya, sebelum buku Tere Liye launching, banyak toko buku yang membuka pre-order. Tapi, untuk buku yang satu ini, entah aku yang ketinggalan info, atau memang tidak ada, tiba-tiba buku ini sudah tersebar di toko buku. Dan saat mengetahuinya, aku pun tak bisa beli online karena bertepatan dengan libur Idul Fitri dimana hampir semua toko buku online sudah close order. Aku pun bersabar hingga lebaran usai dan pada akhirnya memutuskan untuk beli offline di Gramedia Yogyakarta. Dan ternyata, memang tidak pernah ada kata kecewa saat membaca buku-buku karangan Tere Liye.

***

Buku BINTANG ini merupakan buku keempat dari serial BUMI. Dalam buku ini kembali menceritakan petualangan Raib dan kedua sahabatnya, Seli dan Ali. Diceritakan sebelumnya bahwa mereka bertiga telah kembali dari Klan Bintang dengan membawa pesan penting, dimana Sekretaris Dewan Kota Klan Bintang akan menghancurkan klan permukaan dengan cara meruntuhkan pasak bumi. Klan Bulan dan Klan Matahari pun mencari cara untuk menggagalkan rencana tersebut. Mereka memutuskan untuk mencari pasak bumi yang dimaksud Sekretaris Dewan Kota untuk segera mensegelnya. Selanjutnya, dibentuklah tim gabungan antara Klan Bulan dengan Klan Matahari. Tentu saja, Raib, Seli, dan Ali ikut dalam misi penting tersebut, dengan didampingi oleh Miss Selena, guru Matematika mereka.

Petualangan dimulai. Berkat kemampuan Ali dengan segala analisisnya, dari ribuan pasak bumi yang ada, ia berhasil menemukan 6 titik pasak bumi yang paling berpotensial bisa menghancurkan klan permukaan.

Bagaimana kisah petualangan mereka selanjutnya? Apakah mereka berhasil?

***

Kebanyakan orang mengira bahwa Bintang merupakan buku terakhir dari Serial “Bumi”. Tapi siapa sangka di akhir buku tertulis “Bersambung ke buku yang kelima, KOMET”. Petualangan mereka belum berakhir. Masih ada misteri yang belum terpecahkan, salah satunya siapa orang tua Raib.

Selain itu, di buku keempat ini, banyak yang akhirnya mengakui kecerdasan Ali. Disini, dia terlihat sangat pandai, jenius, dan cerdik. Logika dan penjelasan-penjelasan yang ia paparkan sangat masuk akal. Terlebih lagi, dia telah membuat ILY versi 3.0 yang didesain lebih canggih dengan menambahkan teknologi baru yang dipelajari di Klan Bintang.

Ada satu hal yang menarik dari buku Bintang, dimana disebutkan di halaman 82 bahwa petulangan Raib, Seli, dan Ali, telah ditulis dan dijadikan novel.

…”kisah petualangan kalian di Klan Bulan dijadikan novel di Kota Tishri.”
… Anggota Pasukan Bayangan itu memperlihat novel dengan kover tiga anak remaja sedang beraksi, judulnya BUMI: Petualangan Antarklan. Buku 1.

Aku penasaran, apakah novel itu hasil plagiat dari seorang Tere Liye? atau sebenarnya Tere Liye berasal dari Klan Bulan dan dia menulis novel serial Bumi disana? Entahlah :p

Meski buku ini fiksi, namun ada banyak hal yang bisa kita pelajari, tentang aliran magma, electromagnetic pulse (EMP), hutan taiga, dan sebagainya. Tak luput pula adanya pesan moral yang ingin disampaikan.

“Jika kita mengkhawatirkan setiap langkah yang dibuat, kita akhirnya tidak akan pernah berani melangkah.” (hal. 191)

Demikian artikel contoh resensi buku, semoga berguna bagi pembaca sekalian.

credit to

ismialiya.blogspot.com/

bamirawan.blogspot.com

www.gentaandalas.com

iiniin4.wordpress.com

referensibukubagus.wordpress.com

www.depokpos.com

ndahfit.blogspot.co.id

wamubutabi.blogspot.co.id

Share
Tweet
Email
Prev Article
Next Article
Tags:buku contoh resensi buku resensi review

Related Articles

Jepang merupakan salah satu negara maju dengan kemampuan penguasaan teknologinya. …

Fakta Fakta Unik Pendidikan Dasar di Jepang

Huruf Hijaiyah dan Fathain
Islam merupakan salah satu agama dengan pemeluk terbesar di dunia. pemeluk …

Yuk Belajar Mengenal Huruf Hijaiyah

No Responses

  1. Pingback: Fakta Tentang Kodok yang Mungkin Tidak Kamu Ketahui - Satu Jam

Baca Juga

  • 20 Universitas yang Memiliki Alumni Billionaire Terbanyak
    December 22, 2014
  • Belajar Teori Atom Mekanika Kuantum
    September 2, 2015
  • konsep geografi
    Mengenal Konsep Geografi
    August 20, 2015
  • bahasa kantonis
    Mengenal Bahasa Kantonis
    August 14, 2015
  • Semua Orang Itu Jenius
    February 11, 2015

Bangku Depan

Terdepan dalam pendidikan
Copyright © 2018 Bangku Depan